Menurutku, menumpuk suatu hal itu tidak memiliki dampak positif untuk diri kita sendiri, apalagi untuk orang lain. Sesuatu yang ditumpuk, tidak akan berguna. Jadi semua harus dishare agar lebih terasa manfaatnya bagi orang banyak. Misalnya, kamu punya ilmu, pengetahuan, bagikan pada orang lain. Maka makin banyak kepala yang dapat memikirkan hal yang lebih maju, menjadi pilar-pilar penopang kemajuan manusia. Jika ada banyak uang, gunakan uang itu untuk membuat suatu usaha yang berguna bagi orang-orang sekitar. Apa gunanya uang disimpan, terkena inflasi, nilainya berkurang.
Berbagi. Ini yang hilang dari benak orang-orang akhir-akhir ini, akhirnya malah terjadi degradasi nilai, makna dari kenapa memutar uang itu lebih baik daripada menyimpannya. Daripada berpikir untuk dapat berbagi lebih banyak, banyak orang lebih memikirkan bagaimana caranya agar yang ia miliki menjadi berkali-kali lipat. Terutama uang, orang-orang mulai memikirkan uang harus dialokasikan untuk investasi, atau paling tidak asuransi. Tapi di sini saya tidak akan membicarakan asuransi.
Pikiran untuk selalu menghitung untung rugi ini, lama kelamaan jadi semakin gila. Saking gilanya, memberi makanan yang sehat dan baik untuk anak dihitung sebagai investasi. Hitung-hitung lebih murah memberi makanan sehat kepada anak ketimbang nanti si anak sakit. Hitung-hitung, kalau anak sehat, sekolah lancar. Hitung-hitung, kalau sekolah lancar, masa depan cerah. Hitung-hitung, tidak rugilah memberi makan sehat untuk anak.
Contoh lain, menyekolahkan anak di tempat yang mahal tetapi memiliki sistem pendidikan yang baik. Hitung-hitung, investasikan uang untuk biaya pendidikan anak. Hitung-hitung, mudah mendapat kerja. Hitung-hitung, masa depan cerah, balik modal, malah mungkin bisa lebih.
Kalau kamu merasa kedua contoh di atas itu sudah sewajarnya begitu, maka kamu sakit. Atau setidaknya, cara kamu memaknai hidup sudah ter-degradasi.
Jadi begini maksudku, memberikan anak makan yang sehat itu tujuannya bukan karena lebih murah (memperkecil biaya produksi, meningkatkan untung) tapi ya agar anak sehat. Menyekolahkan anak di tempat yang baik walau mahal, bukan karena ingin mendapatkan hasil maksimal, agar anak bisa diterima di lapangan kerja, tapi karena pendidikan yang baik itu baik untuk perkembangan si anak, baik untuk proses si anak menjadi manusia.
Memangnya anakmu itu apaan, komoditas? Memangnya kamu beranak pinak agar mendapat keuntungan di hari tua?
Wednesday, November 26, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment